Skip to main content

Bersungguh-Sungguhlah Maka Kamu Akan Berhasil

 

by: Nala Zakina


Pepatah “Man Jadda Wa Jadda” yang berarti 'bersungguh-sungguhlah maka kamu akan berhasil' menjadi ciri khas dalam novel trilogi ‘Negeri 5 Menara’ karya Ahmad Fuadi, novel yang diinspirasi dari kisah nyata sang penulis. Melalui Alif, bocah asal Minangkabau yang bertekad untuk menjelajahi benua Amerika menjadi kenyataan. Hal tersebut tak lepas dari tekad membara seorang anak rantau.

Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari novel tersebut. Khususnya bagi kita, generasi muda yang mungkin saat ini sedang berada jauh dari keluarga dan kampung halaman, merantau untuk mendapat bekal pengetahuan di masa depan. Apa pun latar belakang dan kondisi keluarga, ketika berani meninggalkan rumah, demi mencari ilmu pengetahuan merupakan sebuah pengalaman berharga dan kebanggaan tersendiri.

Bagi siapapun yang sedang jauh dari keluarga, kamu kuat dan hebat. Ada semacam perisai yang menjadi identitasmu. Kamu mungkin merasa berbeda atau tidak percaya diri ketika berada di lingkungan baru. Tetapi percayalah bahwa mentalmu akan lebih baik dari sebelumnya. Di sinilah dirimu dibentuk. Kamu hanya perlu bersabar dan tidak berhenti.

Di awal perjalanan ketika dirimu merantau, mungkin kamu pernah merasa kehilangan semangat, lelah, dan bosan. Kamu boleh sesekali mengeluh, tetapi kamu tidak boleh menyerah. Kamu harus ingat cara untuk bangkit kembali. Kamu tidak perlu menyalahkan lingkungan tempat barumu, yang kamu perlukan adalah beradaptasi. Banyak orang yang ingin bisa berada di posisimu.

Pepatah “Man Jadda Wa Jadda” memang terbukti nyata. Siapa pun yang sedang berjuang untuk masa depan maka sedikit demi sedikit akan mencapai kesuksesan. Di balik kesulitan, ada kemudahan. 

Lika-liku yang ada di novel Negeri 5 Menara adalah gambaran yang sangat nyata di kehidupan. Masalah yang datang dalam merantau untuk mencari ilmu akan selalu ada di mana pun berada. Maka kita harus bijak mengatasinya. Kita harus bisa mengambil keputusan yang terbaik bagi kita di masa depan. 

Selain pepatah ‘Man Jadda Wa Jadda’, ada juga mantra “Man Shabara Zhafira” yang berarti siapa yang bersabar akan beruntung. Sang penulis beberapa kali menyematkan mantra ini dalam novelnya. Tak heran jika

kedua mantra tersebut sangat relevan bagi sebagian orang dan menyematkan pepatah itu sebagai motivasi dalam hidupnya.

Bagi siapapun yang sedang pergi merantau, kita harus memiliki motivasi yang kuat dalam diri sendiri dan memiliki dukungan yang kuat dari luar juga. Sehingga ketika ada ombak kehidupan yang menerjang proses kita, kita tidak perlu takut dan khawatir. Kita percaya bahwa selalu ada hal yang menyenangkan dan menyedihkan dalam hidup ini.

Apabila tujuanmu baik dan bermanfaat, maka yakinlah pada prosesmu.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Good Damage: Justifying the Trauma, Does it All Happen for a Reason?

  by: Rebecca Karenia “All the damage I got isn't good damage.. it's just.. damage. I haven't got nothing out of it and all those years I was miserable was for nothing.” The quote you see above was taken from Diane's monologue from the show Bojack Horseman. The character Diane Nguyen, a 40 year old aspiring writer, was contemplating whether she should continue writing her first book or stop altogether since it does not serve any purpose to all the hardships and trauma she went through. Sounds familiar? Let's dive deep into it! Oftentimes you may find yourself thinking that the trauma you’ve gone through in the past, happens to you for a reason. It must’ve happened with a purpose, right? And so in order to serve this purpose, you forge strength and resilience to become someone different- someone who learned from their mistakes. Someone who knows better about the truth and harshness of the real world. You define your own suffering and give it a whole new meaning so th

Finding the Freedom in Feeling Left Behind

by: Ilma Rosyidah Everyone has their own timeline. But the feeling of being left behind becomes uncontrollable when everyone else seems to be reaching another stage in life while you still don’t know what to do. Feeling left behind in some ways can lead you to lose your freedom.    The days go by so fast before you might even notice your New Year’s resolutions still showing no progress. At the same time, the idea of breaking the distance through technology makes you easily exposed to everybody’s life, even the ones you don't really know. You see beautiful pictures and various achievements that other people have. Then when you look in the mirror, you start to second guess your worth. “Mirror mirror on the wall, I guess I am worse than everyone else because they are doing better in life ,” you might hear.  I think I was in yesterday 'Cause everybody walks too fast -My Time, by Jungkook BTS- Your friend is attending college while reality is holding you back to do the same. Your o

Aldila Anisa: Kakak Online yang Mengajakmu Berbicara Lebih Baik pada Diri Sendiri

  by: Ilma Rosyidah Apakah kamu percaya dengan kekuatan self-talk ? Ternyata caramu berbicara dengan diri sendiri memiliki dampak yang lebih besar dari yang kamu kira loh! Yuk, simak profil dari seorang content creator yang menaruh perhatian besar pada self-healing dan self-development .  Aldila Anisa, seseorang di balik akun @aldila.aap dengan 1,8 juta pengikut di Tiktok. Ia sering disebut sebagai kakak online karena kontennya yang selalu menenangkan dan mentransfer semangat kepada orang lain layaknya seorang kakak. Awal mula Aldila memutuskan untuk menjadi content creator adalah jatuh bangun yang ia hadapi di tahun 2020. Di tengah permasalahan pribadinya, Aldila sadar akan pentingnya support system yang saling menenangkan dan menyemangati. Dengan motivasi untuk menjadi garda depan bagi banyak orang, Aldila memberi dukungan untuk bangkit dari masalah melalui konten-kontennya di Tiktok.  Perjalanannya menjadi content creator harus ia lalui dengan proses diremehkan dan dianggap sep